"Wahai sang Punggok, apakah gunanya merindukan Rembulan. Bulan tidak akan turun ke bumi untuk bersamamu. Untuk apa ditangiskan? Apakah kau tidak siuman?"
"Wahai sang Gagak, sesungguhnya aku tahu Rembulan tidak akan turun ke bumi. Namun apa salahnya aku merindu? Ya, biarlah aku terus merindukannya. Biarlah kering airmataku. Biarlah aku dikatakan gila. Selagi mataku dapat melihatnya yang mengambang penuh walau dari bumi yang menjauh, jadilah. Rindu aku adalah Cinta dan Cintaku adalah Rindu yang membara..."
Rudy Djoharnaen
Singapura
Saturday, June 21, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment